Selasa, 06 November 2012

cara & langkah kerja pengeboran secara manual

Persiapan pengeboran, dalam tahap ini terdiri atas: –Pembuatan bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya. Yang perlu diperhatikan adalah volume dan sirkulasi fluida yang terlalu cepat. – Pemasangan balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan lantai dasar mesin. – Pengesetan mesin dan pompa – Pendirian menara. – Persiapan lainnya seperti lumpur bor Pengeboran dengan kedalaman dan diameter tertentu : •Pengoboran Inti dan non inti •Pengeboran Inti digunakan untuk eksplorasi dan survey geoteknik •informasi geoteknik (data rekahan, joint, dan struktur lainnya), informasi litologi, kualitas terhadap mineral tertentu, dll. •Eksplorasi informasi yang diperoleh tebal dan posisi endapan serta kualitas (melalui analisis kimia). •Pengeboran inti hanya dimungkinkan dilakukan dengan metode pengeboran putar •Panjang inti bor pada setiap run pengeboran akan dibatasi oleh panjang stang bor, Untuk pengeboran yang dalam maka akan lebih efektif menggunakan sistem wireline (core barrel diangkat cukup menggunakan sebuah kawat yang ditarik dari atas). •Sampel yang didapatkan dalam pengeboran inti adalah inti bor dan cutting. •Dalam pengeboran non (membuat lubang tanpa memperoleh inti bor). •Pengeboran non inti bisa dilakukan dengan metode pengeboran putar, tumbuk (cable tool), auger, bor Bangka, dll. •Dalam pengeboran non inti ini interpretasi bawah permukaan melalui cutting yang terangkat ke permukaan oleh fluida bor. Akurasi interpretasi geologi akan menemui banyak kelemahan terutama dalam ketepatan penentuan kedalamannya. •Hal penting dalam pengeboran non inti adalah bidang gerus (berai) mata bor yang lebih luas. TAHAPAN PENGEBORAN AIR Untuk pengeboran air perlu beberapa tahapan diantaranya adalah pengeboran awal (pilot hole), pengujian geofisika well logging, pembesaran lubang (reaming), konstruksi sumur, pembersihan sumur (development) dan pengujian (pumping test). 1 Pengeboran Awal (Pilot hole) Dimaksudkan untuk mengetahui litologi secara rinci. Biasanya menggunakan mata bor jenis tricone diameter 6” sampai kedalaman melebihi kedalaman konstruksi sumur yang direncanakan. 2 Pembesaran Lubang Bor (Reaming) Tujuannya dalam hal mendapatkan kemudahan : –peletakan pipa dan saringan (konstruksi) –peletakan pipa pengantar saat pengisian gravel dan grouting cement –peletakan pipa piezometer (kalau ada) –peletakan pipa pelindung sementara Konstruksi Sumur • Secepatnya dilakukan untuk menghindari keruntuhan. • Konstruksi sumur disesuaikan hasil pengukuran penampang lubang bor. • pengisian gravel (gravel packi berukuran 2-5 mm ke dalam ruang antara dinding lubang bor dengan dinding pipa dan dinding saringan melalui pipa penghantar 1,5” dari dasar sumur sampai kedalaman yang direncanakan. • Bersamaan dengan pengerjaan pengisian gravel dilakukan pemompaan lumpur (spulling) dari pompa melalui ruang pipa konstruksi. Pekerjaan ini harus diusahakan agar lumpur keluar melalui dinding pipa konstruksi dan dinding lubang bor tempat beradanya gravel dengan menutup ruangan di dalam pipa konstruksi. Spulling ini bertujuan untuk membuat gradasi gravel yang dimasukkan sehingga gravel tersusun dengan baik dan padat. • grouting cement, yaitu dengan cara memasukkan adonan semen ke atas permukaan gravel (ruang antara dinding pipa konstruksi dengan dinding lubang bor) melalui pipa penghantar 1,5”, selanjutnya pipa 1,5” dicabut satu persatu sampai semen mencapai permukaan. Pembersihan Sumur (Development) • Pembersihan sumur dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: • 1. Pengocokan mekanis (surging) • Pengocokan mekanis dilakukan dengan menaik- turunkan stang bor atau pipa di antara stang bor atau pipa penghantar yang dipasang alat plunger, biasanya posisi terletak di dalam pipa jambang. Pengocokan mekanis dilakukan berkali-kali sampai kondisi air agak jernih. • Maksud dilakukan pengocokan mekanis ini adalah untuk : • mengeluarkan kotoran yang ada di dalam sumur (saat ditekan) • menghisap air dari akifer ke dalam sumur sehingga kondisi lumpur yang kental • menjadi encer (saat ditarik) dan kotoran-kotoran yang menempel dalam saringan terbawa ke dalam sumur • membantu proses pemadatan dan gradasi gravel (saat ditarik) Metode Pembersihan Lubang • Pembersihan dengan fluida (sirkulasi langsung atau normal), fluida (udara, air, atau lumpur) dipompa dengan tekanan ke bawah melalui stang bor, mata bor, dan kemudian membawa cutting ke permukaan di antara dinding lubang bor dan stang bor. • Pembersihan dengan fluida (sirkulasi terbalik), pada metode ini fluida dipompa ke bawah melalui lubang di antara dinding lubang bor dan stang bor, kemudian melewati mata bor, dan naik ke atas melalui lubang di dalam stang bor. Kedalaman & Ukuran Lubang Bor : Tipe pengeboran harus sesuai dengan kedalaman dan ukuran lubang bor yang diinginkan. Sebagai contoh bor auger tangan hanya dapat melakukan pengeboranpada beberapa meter kedalaman dan ukuran lubang yang kecil. Beberapa tipe pengeboran dapat diaplikasikan pada rentang ukuran lubang bor tertentu,Cable tool, ukuran lubang 100 mm s/d 400 mm (4-16 in) dan sampai kedalaman 1500 m (5000 ft). Slim rotary (diamond), ukuran lubang 30 mm s/d 100 mm (1-4 in) dan sampai kedalaman 1500 m (5000 ft) APLIKASI : Tipe pengeboran juga dapat diklasifikasikan berdasarkan aplikasinya seperti cable tool untuk pengeboran air, rotary untuk pengeboran minyak, hammer untuk pengeboran pada kuari, dll. Dalam hal ini klasifikasi lebih banyak ditentukan oleh sifat formasi seperti ditunjukkan dalam daftar berikut: o Pengeboran pada formasi yang terkonsolidasi – Cable – Sampel bagus – Rotary mud – Tingkat penetrasi cepat – Rotary air – Sangat cepat pada formasi yang kering dan kohesif – Rotary mud reverse – Sampel bagus, penetrasi cepat, menjaga kondisi dinding – Auger – Murah dan cepat pada formasi kering – Jetting – Murah pada kondisi air yang melimpah •Pengeboran pada formasi yang stabil (high drillability) –Rotary – Semua fluida memberikan hasil yang bagus –Cable tool – Bagus tetapi lebih lambat –Hammer – Sampling chip dan air, penetrasi cepat –Diamond coring – Lebih lambat dari hammer, sampel lebih sempurna •Pengeboran pada formasi yang stabil (low drillability) –Hammer – Penetrasi cepat –(Top hole untuk pengeboran dangkal dan down hole untuk pengeboran dalam) –Diamond drills – Informasi lengkap dan inti lebih bagus –Heavy rotary drills – Murah dan cepat •Pengeboran pada formasi boulder dan breksi keras •Beberapa tipe pengeboran dapat dilakukan dalam berbagai teknik pengeboran, dalam hal ini aplikasi akan menentukan teknik pengeboran yang digunakan. Dalam hal aplikasi untuk mendapatkan informasi bawah permukaan maka sistem kontrol yang cermat dan interpretasi semua indikator pengeboran adalah parameter yang diutamakan. •Dalam aplikasi untuk lingkungan maka metode pengeboran harus tidak memberikan dampak terhadap kualitas sampel kimia maupun biologi. Kondisi seperti ini memerlukan modifikasi dalam teknik pengeboran. •Dalam aplikasi yang membutuhkan sampel inti maka metode pengeboran dipilih terhadap proses penetrasi yang stabil sehingga akan memberikan inti yang lebih sempurna yang tertampung dalam core barrel. Transmisi ke Mata Bor Transmisi Tenaga • Ahli bor harus mengendalikan dan mengontrol kinerja mata bor dari posisi collar lubang bor. Dalam banyak hal, tenaga diperlukan untuk membuat mata bor bekerja menggali dimana tenaga berasal dari titik collar lubang bor. Tenaga harus ditransmisikan ke bawah lubang bor dimana mata bor bekerja. Transmisi tenaga dapat berlangsung dengan perantara: • Cable • Pergerakan memutar dari pipa dan stang bor • Pergerakan axial dari pipa dan stang bor • Aliran fluida Kontrol Mata Bor •Transmisi tenaga tidak dilakukan secara efisien, tenaga harus ditransmisikan pada prosedur yang tepat sehingga mata bor akan menggali batuan secara efisien. •Pada cable tool, kawat (cable) dikontrol melalui dua hal yaitu pergerakan yang ditentukan oleh panjang hentakan, tingkat hentakan, dan kecepatan pengangkatan/ penjatuhan selama proses hentakan. Pengontrol yang kedua adalah bentuk dan berat peralatan pengeboran yang akan menambah tenaga untuk memberaikan batuan. •Pada sistem pengeboran putar dengan pipa dan stang, mata bor lebih terkontrol oleh karena: • Gaya dorong dan tekanan yang dipertahankan pada rangkaian bor • Tenaga putaran • Diameter dari rangkaian bor (berhubunga dengan Ø lubang bor) • Kecepatan putaran • Kecepatan pergerakan rangkaian bor ke dalam dan keluar lubang bor • Bentuk dan berat dari rangkaian bor
pertama kali sebelum membuat sumurbor, langkah langkahnya adalah sbb :
- survey lapangan, geolistrik atau tidak?
- bila yakin titk bor ok, maka persiapan&mobilisasi
- Alat dan personil
-mendirikan rig (menara bor), settig mesin bor
- Bikin bak lumpur (sirkulasi)
-Mulai Pilot hole (Percobaan pemboran), dengan dicermati tiap kedalaman dan kandungan batuannya (litologi batuan tiap meter perlapisan).dan dicatat waktu kecepatan pemboranya.
- kemudian dilaksanakan loggingtest (untuk mengetahui lapisan air tanah /aquifer)
-setelah tet logging yakin ada air maka dilakukan ramming (pembesaran lobang bor),
-kemudian dilanjutkan konstruksi pipa dan screen (saringan)
-kemudian disi bagian annulus dengan gravel
-setelah konstruksi dan gravelling,dilakukan pembersihan sumur
- terus pumpingtest
-kalau mau tau hasil dari kwalitas airnya maka dibawa kelaboratorium (airnya dibawa 2 lt an pakai botol/jerigen tertutup jngan sampai kena angin)
-itu sekelumit dari cara pembuatan sumur, untuk lebih lanjut boleh saya bikinkan dengan saling menguntungkan, trimakasih. semoga bermanfaat..NB. tiap lokasi belum tentu sama kwalitasnya.
berminat
hubungi yang punya blogger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar