cara & langkah kerja pengeboran secara manual
Persiapan pengeboran, dalam tahap ini terdiri atas: –Pembuatan bak
pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya. Yang perlu
diperhatikan adalah volume dan sirkulasi fluida yang terlalu cepat. –
Pemasangan balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan
lantai dasar mesin. – Pengesetan mesin dan pompa – Pendirian menara. –
Persiapan lainnya seperti lumpur bor Pengeboran dengan kedalaman dan
diameter tertentu : •Pengoboran Inti dan non inti •Pengeboran Inti
digunakan untuk eksplorasi dan survey geoteknik •informasi geoteknik
(data rekahan, joint, dan struktur lainnya), informasi litologi,
kualitas terhadap mineral tertentu, dll. •Eksplorasi informasi yang
diperoleh tebal dan posisi endapan serta kualitas (melalui analisis
kimia). •Pengeboran inti hanya dimungkinkan dilakukan dengan metode
pengeboran putar •Panjang inti bor pada setiap run pengeboran akan
dibatasi oleh panjang stang bor, Untuk pengeboran yang dalam maka akan
lebih efektif menggunakan sistem wireline (core barrel diangkat cukup
menggunakan sebuah kawat yang ditarik dari atas). •Sampel yang
didapatkan dalam pengeboran inti adalah inti bor dan cutting. •Dalam
pengeboran non (membuat lubang tanpa memperoleh inti bor). •Pengeboran
non inti bisa dilakukan dengan metode pengeboran putar, tumbuk (cable
tool), auger, bor Bangka, dll. •Dalam pengeboran non inti ini
interpretasi bawah permukaan melalui cutting yang terangkat ke permukaan
oleh fluida bor. Akurasi interpretasi geologi akan menemui banyak
kelemahan terutama dalam ketepatan penentuan kedalamannya. •Hal penting
dalam pengeboran non inti adalah bidang gerus (berai) mata bor yang
lebih luas. TAHAPAN PENGEBORAN AIR Untuk pengeboran air perlu beberapa
tahapan diantaranya adalah pengeboran awal (pilot hole), pengujian
geofisika well logging, pembesaran lubang (reaming), konstruksi sumur,
pembersihan sumur (development) dan pengujian (pumping test). 1
Pengeboran Awal (Pilot hole) Dimaksudkan untuk mengetahui litologi
secara rinci. Biasanya menggunakan mata bor jenis tricone diameter 6”
sampai kedalaman melebihi kedalaman konstruksi sumur yang direncanakan. 2
Pembesaran Lubang Bor (Reaming) Tujuannya dalam hal mendapatkan
kemudahan : –peletakan pipa dan saringan (konstruksi) –peletakan pipa
pengantar saat pengisian gravel dan grouting cement –peletakan pipa
piezometer (kalau ada) –peletakan pipa pelindung sementara Konstruksi
Sumur • Secepatnya dilakukan untuk menghindari keruntuhan. • Konstruksi
sumur disesuaikan hasil pengukuran penampang lubang bor. • pengisian
gravel (gravel packi berukuran 2-5 mm ke dalam ruang antara dinding
lubang bor dengan dinding pipa dan dinding saringan melalui pipa
penghantar 1,5” dari dasar sumur sampai kedalaman yang direncanakan. •
Bersamaan dengan pengerjaan pengisian gravel dilakukan pemompaan lumpur
(spulling) dari pompa melalui ruang pipa konstruksi. Pekerjaan ini harus
diusahakan agar lumpur keluar melalui dinding pipa konstruksi dan
dinding lubang bor tempat beradanya gravel dengan menutup ruangan di
dalam pipa konstruksi. Spulling ini bertujuan untuk membuat gradasi
gravel yang dimasukkan sehingga gravel tersusun dengan baik dan padat. •
grouting cement, yaitu dengan cara memasukkan adonan semen ke atas
permukaan gravel (ruang antara dinding pipa konstruksi dengan dinding
lubang bor) melalui pipa penghantar 1,5”, selanjutnya pipa 1,5” dicabut
satu persatu sampai semen mencapai permukaan. Pembersihan Sumur
(Development) • Pembersihan sumur dilakukan melalui beberapa tahapan
seperti: • 1. Pengocokan mekanis (surging) • Pengocokan mekanis
dilakukan dengan menaik- turunkan stang bor atau pipa di antara stang
bor atau pipa penghantar yang dipasang alat plunger, biasanya posisi
terletak di dalam pipa jambang. Pengocokan mekanis dilakukan
berkali-kali sampai kondisi air agak jernih. • Maksud dilakukan
pengocokan mekanis ini adalah untuk : • mengeluarkan kotoran yang ada di
dalam sumur (saat ditekan) • menghisap air dari akifer ke dalam sumur
sehingga kondisi lumpur yang kental • menjadi encer (saat ditarik) dan
kotoran-kotoran yang menempel dalam saringan terbawa ke dalam sumur •
membantu proses pemadatan dan gradasi gravel (saat ditarik) Metode
Pembersihan Lubang • Pembersihan dengan fluida (sirkulasi langsung atau
normal), fluida (udara, air, atau lumpur) dipompa dengan tekanan ke
bawah melalui stang bor, mata bor, dan kemudian membawa cutting ke
permukaan di antara dinding lubang bor dan stang bor. • Pembersihan
dengan fluida (sirkulasi terbalik), pada metode ini fluida dipompa ke
bawah melalui lubang di antara dinding lubang bor dan stang bor,
kemudian melewati mata bor, dan naik ke atas melalui lubang di dalam
stang bor. Kedalaman & Ukuran Lubang Bor : Tipe pengeboran harus
sesuai dengan kedalaman dan ukuran lubang bor yang diinginkan. Sebagai
contoh bor auger tangan hanya dapat melakukan pengeboranpada beberapa
meter kedalaman dan ukuran lubang yang kecil. Beberapa tipe pengeboran
dapat diaplikasikan pada rentang ukuran lubang bor tertentu,Cable tool,
ukuran lubang 100 mm s/d 400 mm (4-16 in) dan sampai kedalaman 1500 m
(5000 ft). Slim rotary (diamond), ukuran lubang 30 mm s/d 100 mm (1-4
in) dan sampai kedalaman 1500 m (5000 ft) APLIKASI : Tipe pengeboran
juga dapat diklasifikasikan berdasarkan aplikasinya seperti cable tool
untuk pengeboran air, rotary untuk pengeboran minyak, hammer untuk
pengeboran pada kuari, dll. Dalam hal ini klasifikasi lebih banyak
ditentukan oleh sifat formasi seperti ditunjukkan dalam daftar berikut: o
Pengeboran pada formasi yang terkonsolidasi – Cable – Sampel bagus –
Rotary mud – Tingkat penetrasi cepat – Rotary air – Sangat cepat pada
formasi yang kering dan kohesif – Rotary mud reverse – Sampel bagus,
penetrasi cepat, menjaga kondisi dinding – Auger – Murah dan cepat pada
formasi kering – Jetting – Murah pada kondisi air yang melimpah
•Pengeboran pada formasi yang stabil (high drillability) –Rotary – Semua
fluida memberikan hasil yang bagus –Cable tool – Bagus tetapi lebih
lambat –Hammer – Sampling chip dan air, penetrasi cepat –Diamond coring –
Lebih lambat dari hammer, sampel lebih sempurna •Pengeboran pada
formasi yang stabil (low drillability) –Hammer – Penetrasi cepat –(Top
hole untuk pengeboran dangkal dan down hole untuk pengeboran dalam)
–Diamond drills – Informasi lengkap dan inti lebih bagus –Heavy rotary
drills – Murah dan cepat •Pengeboran pada formasi boulder dan breksi
keras •Beberapa tipe pengeboran dapat dilakukan dalam berbagai teknik
pengeboran, dalam hal ini aplikasi akan menentukan teknik pengeboran
yang digunakan. Dalam hal aplikasi untuk mendapatkan informasi bawah
permukaan maka sistem kontrol yang cermat dan interpretasi semua
indikator pengeboran adalah parameter yang diutamakan. •Dalam aplikasi
untuk lingkungan maka metode pengeboran harus tidak memberikan dampak
terhadap kualitas sampel kimia maupun biologi. Kondisi seperti ini
memerlukan modifikasi dalam teknik pengeboran. •Dalam aplikasi yang
membutuhkan sampel inti maka metode pengeboran dipilih terhadap proses
penetrasi yang stabil sehingga akan memberikan inti yang lebih sempurna
yang tertampung dalam core barrel. Transmisi ke Mata Bor Transmisi
Tenaga • Ahli bor harus mengendalikan dan mengontrol kinerja mata bor
dari posisi collar lubang bor. Dalam banyak hal, tenaga diperlukan untuk
membuat mata bor bekerja menggali dimana tenaga berasal dari titik
collar lubang bor. Tenaga harus ditransmisikan ke bawah lubang bor
dimana mata bor bekerja. Transmisi tenaga dapat berlangsung dengan
perantara: • Cable • Pergerakan memutar dari pipa dan stang bor •
Pergerakan axial dari pipa dan stang bor • Aliran fluida Kontrol Mata
Bor •Transmisi tenaga tidak dilakukan secara efisien, tenaga harus
ditransmisikan pada prosedur yang tepat sehingga mata bor akan menggali
batuan secara efisien. •Pada cable tool, kawat (cable) dikontrol melalui
dua hal yaitu pergerakan yang ditentukan oleh panjang hentakan, tingkat
hentakan, dan kecepatan pengangkatan/ penjatuhan selama proses
hentakan. Pengontrol yang kedua adalah bentuk dan berat peralatan
pengeboran yang akan menambah tenaga untuk memberaikan batuan. •Pada
sistem pengeboran putar dengan pipa dan stang, mata bor lebih terkontrol
oleh karena: • Gaya dorong dan tekanan yang dipertahankan pada
rangkaian bor • Tenaga putaran • Diameter dari rangkaian bor (berhubunga
dengan Ø lubang bor) • Kecepatan putaran • Kecepatan pergerakan
rangkaian bor ke dalam dan keluar lubang bor • Bentuk dan berat dari
rangkaian bor
pertama kali sebelum membuat sumurbor, langkah langkahnya adalah sbb :
- survey lapangan, geolistrik atau tidak?
- bila yakin titk bor ok, maka persiapan&mobilisasi
- Alat dan personil
-mendirikan rig (menara bor), settig mesin bor
- Bikin bak lumpur (sirkulasi)
-Mulai Pilot hole (Percobaan pemboran), dengan dicermati tiap kedalaman
dan kandungan batuannya (litologi batuan tiap meter perlapisan).dan
dicatat waktu kecepatan pemboranya.
- kemudian dilaksanakan loggingtest (untuk mengetahui lapisan air tanah /aquifer)
-setelah tet logging yakin ada air maka dilakukan ramming (pembesaran lobang bor),
-kemudian dilanjutkan konstruksi pipa dan screen (saringan)
-kemudian disi bagian annulus dengan gravel
-setelah konstruksi dan gravelling,dilakukan pembersihan sumur
- terus pumpingtest
-kalau mau tau hasil dari kwalitas airnya maka dibawa kelaboratorium
(airnya dibawa 2 lt an pakai botol/jerigen tertutup jngan sampai kena
angin)
-itu sekelumit dari cara pembuatan sumur, untuk lebih lanjut boleh saya
bikinkan dengan saling menguntungkan, trimakasih. semoga bermanfaat..NB.
tiap lokasi belum tentu sama kwalitasnya.
berminat
hubungi yang punya blogger
Selasa, 06 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar